Riadi Marta Dinata
NIM:2337061008
LAPORAN PROGRES PENELITIAN:
10 September 2025
Progres 1. Validasi Sitasi
https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1jGxM2zxUY50iFTYVjOI8INMPXCNOoye0
Atau
https://lp2maray.com/referensi/pustaka1.php
https://lp2maray.com/referensi/pustaka2.php
https://lp2maray.com/referensi/pustaka3.php
Progres 2. Revisi Penulisan
Terlampir
Progres 3. Latihan Dataset Tsplib Dan Dataset Wamiliana
adalah singkatan dari Traveling Salesman Problem Library. Ini adalah sebuah pustaka (koleksi) dataset yang terstandardisasi dan diakui secara global, yang berisi berbagai contoh masalah untuk Traveling Salesman Problem (TSP) dan varian-variannya. Diciptakan oleh Gerhard Reinelt, TSPLIB menjadi fondasi bagi para peneliti dan praktisi di bidang riset operasi dan ilmu komputer.
Sumber: https://github.com/mastqe/tsplib, http://comopt.ifi.uni-heidelberg.de/software/TSPLIB95/tsp95.pdf
Secara historis, TSPLIB dikelola dan didistribusikan oleh Universitas Heidelberg, menjadi sumber rujukan utama bagi akademisi. Namun, seiring dengan evolusi praktik pengembangan perangkat lunak, komunitas telah membuat sumber daya ini lebih mudah diakses. Salah satu repositori modern yang sangat berguna adalah TSPLIB dari GitHub yang menyajikan koleksi lengkap dataset TSPLIB dalam format yang mudah diunduh dan diintegrasikan ke dalam proyek-proyek perangkat lunak modern. Ini memungkinkan para pengembang dan peneliti untuk dengan cepat mengambil dataset yang mereka butuhkan tanpa harus menavigasi situs akademis, mempercepat siklus eksperimen dan pengembangan.
Dokumen pr264, att532, dan rat575
Dokumen ini dijadikan sebagai benchmark karena secara kolektif merepresentasikan tantangan yang beragam, sebagai pilihan yang sangat baik untuk menguji ketangguhan sebuah algoritma.
pr264.tsp: Ini adalah masalah /case dengan 264 simpul. Awalan "pr" sering dikaitkan dengan masalah dari dunia nyata, khususnya dalam bidang produksi atau perencanaan. Tipe jaraknya adalah EUC_2D (Euklidian 2D standar), menjadikannya kasus uji yang baik, berukuran sedang, dan "jujur" tanpa ada keunikan metrik yang rumit.
att532.tsp: Problem dengan 532 simpul ini sangat populer karena keunikannya. Tipe jaraknya adalah ATT, sebuah fungsi "pseudo-Euclidean" yang dimodifikasi. Jaraknya dihitung menggunakan rumus yang melibatkan faktor pembagi sqrt10. Menggunakan att532 adalah cara yang sangat baik untuk menguji apakah sebuah algoritma dapat menangani fungsi jarak non-standar dan tidak hanya terpaku pada metrik Euklidian biasa.
rat575.tsp: Ini adalah masalah Euklidian 2D dengan 575 simpul. Ukurannya yang lebih besar dari pr264 menjadikannya ujian yang baik untuk skalabilitas sebuah algoritma. Algoritma yang bekerja baik pada 264 simpul belum tentu efisien pada 575 simpul. Namanya sering dianggap berasal dari tata letak simpulnya yang kompleks dan padat. Ketiganya dipilih karena menyediakan kombinasi yang baik dari: ukuran medium, ukuran besar, metrik standar, dan metrik non-standar.
Hasil Algoritma:
1. Boldon, Deo, Kumar (1996 & 1997)
2. Krishnamoorthy et al. (2001)
3. Volgenant & Jonker (1982, 1989)
4. Wamiliana (2004)
5. Algoritma Referensi Lain
Kesimpulan dari Tabel Benchmark Ini adalah sbb:
Sebagai berikut code berbasis PYTHON:
Menjalankan kode gabungan di atas menghasilkan tabel perbandingan yang kini berisi bertambah 2 Algoritma lagi (ACO dan ANT-MST).
Hasil untuk ACO dan ANT-MST akan bervariasi karena sifatnya yang acak, namun akan terlihat kurang lebih seperti ini:
Interpretasi Hasil Baru:
Dengan penggabungan ini, "KODE 5 ALGORITMA (TSP, BB, AG, MST, SA)" maka diharap menjadi kerangka kerja yang lebih komprehensif, mampu menjalankan dan membandingkan 7 pendekatan berbeda juga nantinya ada Pinalty Search dan Tabu CW, dari yang pasti dan deterministik hingga yang bersifat heuristik dan proProgresilistik
Gambar 5. Tahap konversi .csv ke .tsp
Hanya sayang…..ACO MST (Prim) masih crash/stagnan..
PERCOBAAN DATASET WAMILIANA - 1 (10 vertex):
TES RUN DARI AWAL:
ACO BASE
Menjalankan Algoritma ACO untuk Open TSP (versi detail)...
--- Tabel Pheromone Awal ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 2 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 3 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 4 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 5 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 6 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 7 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 8 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 9 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 10|0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
==================== ITERASI 1 ====================
>> Jalur Terbaik Iterasi Ini (Jarak: 1632.00):
Struktur: [10 -> 5 -> 7 -> 8 -> 3 -> 1 -> 4 -> 2 -> 9 -> 6]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0500 0.0500 0.4451 0.4723 0.0500 0.0500 0.0500 0.0500 0.0500 0.0810
Kota 2 |0.0500 0.0500 0.0810 0.1536 0.0500 0.1478 0.1011 0.1408 0.2644 0.1007
Kota 3 |0.4451 0.0810 0.0500 0.0810 0.0500 0.1518 0.0978 0.3067 0.0500 0.0908
Kota 4 |0.4723 0.1536 0.0810 0.0500 0.1559 0.1048 0.1980 0.0978 0.0908 0.0500
Kota 5 |0.0500 0.0500 0.0500 0.1559 0.0500 0.0500 0.1423 0.0500 0.1930 0.5271
Kota 6 |0.0500 0.1478 0.1518 0.1048 0.0500 0.0500 0.0908 0.1396 0.5271 0.0500
Kota 7 |0.0500 0.1011 0.0978 0.1980 0.1423 0.0908 0.0500 0.2886 0.0500 0.3433
Kota 8 |0.0500 0.1408 0.3067 0.0978 0.0500 0.1396 0.2886 0.0500 0.1288 0.0500
Kota 9 |0.0500 0.2644 0.0500 0.0908 0.1930 0.5271 0.0500 0.1288 0.0500 0.0500
Kota 10|0.0810 0.1007 0.0908 0.0500 0.5271 0.0500 0.3433 0.0500 0.0500 0.0500
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Jarak Terpendek Global = 1632.00
==================== ITERASI 2 ====================
>> Jalur Terbaik Iterasi Ini (Jarak: 1313.00):
Struktur: [2 -> 1 -> 4 -> 5 -> 10 -> 7 -> 8 -> 3 -> 6 -> 9]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0250 0.1696 0.5542 0.8135 0.0250 0.0250 0.0250 0.0250 0.0250 0.0405
Kota 2 |0.1696 0.0250 0.1985 0.0768 0.0725 0.0739 0.0505 0.2773 0.3068 0.0504
Kota 3 |0.5542 0.1985 0.0250 0.0405 0.0250 0.3713 0.0489 0.3990 0.0250 0.1139
Kota 4 |0.8135 0.0768 0.0405 0.0250 0.2732 0.1122 0.3671 0.0489 0.0454 0.0250
Kota 5 |0.0250 0.0725 0.0250 0.2732 0.0250 0.0250 0.1266 0.0250 0.3755 0.8409
Kota 6 |0.0250 0.0739 0.3713 0.1122 0.0250 0.0250 0.0967 0.1167 0.8409 0.0805
Kota 7 |0.0250 0.0505 0.0489 0.3671 0.1266 0.0967 0.0250 0.4707 0.0250 0.6250
Kota 8 |0.0250 0.2773 0.3990 0.0489 0.0250 0.1167 0.4707 0.0250 0.0644 0.0250
Kota 9 |0.0250 0.3068 0.0250 0.0454 0.3755 0.8409 0.0250 0.0644 0.0250 0.0250
Kota 10|0.0405 0.0504 0.1139 0.0250 0.8409 0.0805 0.6250 0.0250 0.0250 0.0250
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Jarak Terpendek Global = 1313.00
==================== ITERASI 3 ====================
>> Jalur Terbaik Iterasi Ini (Jarak: 1417.00):
Struktur: [2 -> 1 -> 4 -> 7 -> 10 -> 5 -> 9 -> 6 -> 3 -> 8]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0125 0.2034 0.5932 0.9501 0.0125 0.0125 0.0125 0.0125 0.0125 0.0202
Kota 2 |0.2034 0.0125 0.1953 0.0997 0.0363 0.0370 0.0253 0.3934 0.4351 0.0252
Kota 3 |0.5932 0.1953 0.0125 0.0202 0.0125 0.4191 0.0245 0.5443 0.0125 0.0569
Kota 4 |0.9501 0.0997 0.0202 0.0125 0.3496 0.0561 0.3984 0.0245 0.0227 0.0125
Kota 5 |0.0125 0.0363 0.0125 0.3496 0.0125 0.0125 0.2281 0.0125 0.3533 0.9638
Kota 6 |0.0125 0.0370 0.4191 0.0561 0.0125 0.0125 0.0483 0.1472 0.9638 0.0957
Kota 7 |0.0125 0.0253 0.0245 0.3984 0.2281 0.0483 0.0125 0.4595 0.0125 0.6911
Kota 8 |0.0125 0.3934 0.5443 0.0245 0.0125 0.1472 0.4595 0.0125 0.0803 0.0125
Kota 9 |0.0125 0.4351 0.0125 0.0227 0.3533 0.9638 0.0125 0.0803 0.0125 0.0125
Kota 10|0.0202 0.0252 0.0569 0.0125 0.9638 0.0957 0.6911 0.0125 0.0125 0.0125
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Jarak Terpendek Global = 1313.00
==================== ITERASI 4 ====================
>> Jalur Terbaik Iterasi Ini (Jarak: 1313.00):
Struktur: [9 -> 6 -> 3 -> 8 -> 7 -> 10 -> 5 -> 4 -> 1 -> 2]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0063 0.2234 0.7760 0.9850 0.0063 0.0063 0.0063 0.0063 0.0063 0.0101
Kota 2 |0.2234 0.0063 0.1646 0.0498 0.0643 0.0829 0.0126 0.4938 0.5408 0.0126
Kota 3 |0.7760 0.1646 0.0063 0.0101 0.0063 0.4794 0.0122 0.4127 0.0063 0.0285
Kota 4 |0.9850 0.0498 0.0101 0.0063 0.4284 0.0281 0.3912 0.0122 0.0569 0.0063
Kota 5 |0.0063 0.0643 0.0063 0.4284 0.0063 0.0063 0.1579 0.0571 0.2410 1.0374
Kota 6 |0.0063 0.0829 0.4794 0.0281 0.0063 0.0063 0.0242 0.0736 1.0374 0.0479
Kota 7 |0.0063 0.0126 0.0122 0.3912 0.1579 0.0242 0.0063 0.6394 0.0063 0.8110
Kota 8 |0.0063 0.4938 0.4127 0.0122 0.0571 0.0736 0.6394 0.0063 0.0402 0.0501
Kota 9 |0.0063 0.5408 0.0063 0.0569 0.2410 1.0374 0.0063 0.0402 0.0063 0.0063
Kota 10|0.0101 0.0126 0.0285 0.0063 1.0374 0.0479 0.8110 0.0501 0.0063 0.0063
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Jarak Terpendek Global = 1313.00
==================== ITERASI 5 ====================
>> Jalur Terbaik Iterasi Ini (Jarak: 1417.00):
Struktur: [2 -> 1 -> 4 -> 7 -> 10 -> 5 -> 9 -> 6 -> 3 -> 8]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0031 0.3149 0.7906 1.0135 0.0031 0.0031 0.0031 0.0031 0.0031 0.0051
Kota 2 |0.3149 0.0031 0.2004 0.1434 0.0322 0.0961 0.0063 0.3452 0.6130 0.0063
Kota 3 |0.7906 0.2004 0.0031 0.0051 0.0031 0.4695 0.0061 0.5183 0.0031 0.1343
Kota 4 |1.0135 0.1434 0.0051 0.0031 0.3876 0.0749 0.3286 0.0061 0.0832 0.0031
Kota 5 |0.0031 0.0322 0.0031 0.3876 0.0031 0.0031 0.2531 0.0286 0.3144 1.0543
Kota 6 |0.0031 0.0961 0.4695 0.0749 0.0031 0.0031 0.0121 0.0368 1.1099 0.0796
Kota 7 |0.0031 0.0063 0.0061 0.3286 0.2531 0.0121 0.0031 0.7847 0.0031 0.7682
Kota 8 |0.0031 0.3452 0.5183 0.0061 0.0286 0.0368 0.7847 0.0031 0.0201 0.0251
Kota 9 |0.0031 0.6130 0.0031 0.0832 0.3144 1.1099 0.0031 0.0201 0.0031 0.0031
Kota 10|0.0051 0.0063 0.1343 0.0031 1.0543 0.0796 0.7682 0.0251 0.0031 0.0031
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Jarak Terpendek Global = 1313.00
>> ALGORITMA DIHENTIKAN: Solusi konvergen setelah 3 iterasi tanpa perbaikan.
##############################
### HASIL AKHIR ###
##############################
Jarak terpendek yang ditemukan: 1313.00
Jalur terpendek: 2 -> 1 -> 4 -> 5 -> 10 -> 7 -> 8 -> 3 -> 6 -> 9
Langkah Perbandingan ANT-MST:
Menjalankan Algoritma ANT-MST pada data yang dimuat...
--- Tabel Pheromone Awal ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 2 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 3 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 4 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 5 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 6 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 7 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 8 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 9 |0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
Kota 10|0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
==================== ITERASI 1 ====================
>> Tree Terbaik Iterasi Ini (Bobot: 912.00):
Struktur: [(1-4), (4-7), (7-8), (1-3), (7-10), (10-5), (1-2), (10-6), (6-9)]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0900 0.9714 0.9160 0.9714 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.1497
Kota 2 |0.9714 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900
Kota 3 |0.9160 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.2321 0.1882 0.0900 0.1791
Kota 4 |0.9714 0.0900 0.0900 0.0900 0.2845 0.0900 0.5413 0.0900 0.1684 0.0900
Kota 5 |0.0900 0.0900 0.0900 0.2845 0.0900 0.1454 0.5671 0.0900 0.3289 0.9714
Kota 6 |0.0900 0.0900 0.0900 0.0900 0.1454 0.0900 0.0900 0.0900 0.9714 0.5987
Kota 7 |0.0900 0.0900 0.2321 0.5413 0.5671 0.0900 0.0900 0.8731 0.0900 0.4943
Kota 8 |0.0900 0.0900 0.1882 0.0900 0.0900 0.0900 0.8731 0.0900 0.0900 0.0900
Kota 9 |0.0900 0.0900 0.0900 0.1684 0.3289 0.9714 0.0900 0.0900 0.0900 0.0900
Kota 10|0.1497 0.0900 0.1791 0.0900 0.9714 0.5987 0.4943 0.0900 0.0900 0.0900
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Bobot MST Terbaik Global = 912.0
==================== ITERASI 2 ====================
>> Tree Terbaik Iterasi Ini (Bobot: 900.00):
Struktur: [(8-7), (7-5), (5-10), (7-4), (4-1), (1-3), (1-2), (10-6), (6-9)]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0810 1.8400 1.7902 1.8400 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.1347
Kota 2 |1.8400 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810
Kota 3 |1.7902 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.2089 0.2578 0.0810 0.1612
Kota 4 |1.8400 0.0810 0.0810 0.0810 0.3194 0.0810 1.3012 0.0810 0.1515 0.0810
Kota 5 |0.0810 0.0810 0.0810 0.3194 0.0810 0.1308 1.2257 0.1409 0.5831 1.8400
Kota 6 |0.0810 0.0810 0.0810 0.0810 0.1308 0.0810 0.1409 0.0810 1.8400 1.0944
Kota 7 |0.0810 0.0810 0.2089 1.3012 1.2257 0.1409 0.0810 1.6918 0.1443 0.6953
Kota 8 |0.0810 0.0810 0.2578 0.0810 0.1409 0.0810 1.6918 0.0810 0.0810 0.0810
Kota 9 |0.0810 0.0810 0.0810 0.1515 0.5831 1.8400 0.1443 0.0810 0.0810 0.0810
Kota 10|0.1347 0.0810 0.1612 0.0810 1.8400 1.0944 0.6953 0.0810 0.0810 0.0810
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Bobot MST Terbaik Global = 900.0
==================== ITERASI 3 ====================
>> Tree Terbaik Iterasi Ini (Bobot: 900.00):
Struktur: [(4-1), (1-3), (1-2), (4-7), (7-8), (7-5), (5-10), (10-6), (6-9)]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0729 2.7381 2.6932 2.7381 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.1213
Kota 2 |2.7381 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729
Kota 3 |2.6932 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.2842 0.2320 0.0729 0.1451
Kota 4 |2.7381 0.0729 0.0729 0.0729 0.2875 0.0729 2.1569 0.0729 0.1364 0.0729
Kota 5 |0.0729 0.0729 0.0729 0.2875 0.0729 0.1178 1.9659 0.1268 0.6247 2.7381
Kota 6 |0.0729 0.0729 0.0729 0.0729 0.1178 0.0729 0.1268 0.0729 2.7381 1.9671
Kota 7 |0.0729 0.0729 0.2842 2.1569 1.9659 0.1268 0.0729 2.6046 0.1299 0.8451
Kota 8 |0.0729 0.0729 0.2320 0.0729 0.1268 0.0729 2.6046 0.0729 0.0729 0.0729
Kota 9 |0.0729 0.0729 0.0729 0.1364 0.6247 2.7381 0.1299 0.0729 0.0729 0.0729
Kota 10|0.1213 0.0729 0.1451 0.0729 2.7381 1.9671 0.8451 0.0729 0.0729 0.0729
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Bobot MST Terbaik Global = 900.0
==================== ITERASI 4 ====================
>> Tree Terbaik Iterasi Ini (Bobot: 900.00):
Struktur: [(9-6), (6-10), (10-5), (5-7), (7-4), (4-1), (1-3), (1-2), (7-8)]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0656 3.5695 3.5291 3.5695 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.1091
Kota 2 |3.5695 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656
Kota 3 |3.5291 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.2557 0.2088 0.0656 0.1306
Kota 4 |3.5695 0.0656 0.0656 0.0656 0.2587 0.0656 3.0465 0.0656 0.1227 0.0656
Kota 5 |0.0656 0.0656 0.0656 0.2587 0.0656 0.1060 2.4360 0.1141 0.5622 3.5695
Kota 6 |0.0656 0.0656 0.0656 0.0656 0.1060 0.0656 0.1141 0.0656 3.5695 2.8756
Kota 7 |0.0656 0.0656 0.2557 3.0465 2.4360 0.1141 0.0656 3.4494 0.1169 1.1992
Kota 8 |0.0656 0.0656 0.2088 0.0656 0.1141 0.0656 3.4494 0.0656 0.0656 0.0656
Kota 9 |0.0656 0.0656 0.0656 0.1227 0.5622 3.5695 0.1169 0.0656 0.0656 0.0656
Kota 10|0.1091 0.0656 0.1306 0.0656 3.5695 2.8756 1.1992 0.0656 0.0656 0.0656
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Bobot MST Terbaik Global = 900.0
==================== ITERASI 5 ====================
>> Tree Terbaik Iterasi Ini (Bobot: 900.00):
Struktur: [(1-4), (1-3), (1-2), (4-7), (7-8), (7-5), (5-10), (10-6), (6-9)]
--- Tabel Pheromone Setelah Diperbarui ---
Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Kota 5 Kota 6 Kota 7 Kota 8 Kota 9 Kota 10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kota 1 |0.0590 4.2957 4.2593 4.2957 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0982
Kota 2 |4.2957 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590
Kota 3 |4.2593 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.2302 0.2862 0.0590 0.1175
Kota 4 |4.2957 0.0590 0.0590 0.0590 0.3288 0.0590 3.7267 0.0590 0.1105 0.0590
Kota 5 |0.0590 0.0590 0.0590 0.3288 0.0590 0.0954 3.1795 0.1027 0.5060 4.2957
Kota 6 |0.0590 0.0590 0.0590 0.0590 0.0954 0.0590 0.1027 0.0590 4.2957 3.6711
Kota 7 |0.0590 0.0590 0.2302 3.7267 3.1795 0.1027 0.0590 4.1875 0.1052 1.0792
Kota 8 |0.0590 0.0590 0.2862 0.0590 0.1027 0.0590 4.1875 0.0590 0.0590 0.0590
Kota 9 |0.0590 0.0590 0.0590 0.1105 0.5060 4.2957 0.1052 0.0590 0.0590 0.0590
Kota 10|0.0982 0.0590 0.1175 0.0590 4.2957 3.6711 1.0792 0.0590 0.0590 0.0590
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>> Status: Bobot MST Terbaik Global = 900.0
>> ALGORITMA DIHENTIKAN: Solusi konvergen setelah 3 iterasi tanpa perbaikan.
########################################
### HASIL AKHIR MINIMUM SPANNING TREE ###
########################################
Total Bobot Terendah yang Ditemukan: 900.0
Struktur Tree (Daftar Koneksi):
Kota 8 -- Kota 7 (Jarak: 144.0)
Kota 7 -- Kota 5 (Jarak: 70.0)
Kota 5 -- Kota 10 (Jarak: 24.0)
Kota 7 -- Kota 4 (Jarak: 132.0)
Kota 4 -- Kota 1 (Jarak: 42.0)
Kota 1 -- Kota 3 (Jarak: 74.0)
Kota 1 -- Kota 2 (Jarak: 115.0)
Kota 10 -- Kota 6 (Jarak: 227.0)
Kota 6 -- Kota 9 (Jarak: 72.0)
PERCOBAAN-2 DATASET WAMILIANA - 1 (10 vertex):
TES RUN DARI AWAL LAGI:
### Menjalankan KODE MASTER ACO-MST (untuk Minimum Spanning Tree) ###
Iterasi ANT-MST 1: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 2: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 3: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 4: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 5: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 6: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 7: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 8: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 9: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 10: Bobot MST Terbaik = 900.00
Iterasi ANT-MST 11: Bobot MST Terbaik = 900.00
>> ANT-MST Berhenti: Solusi konvergen setelah 10 iterasi tanpa perbaikan.
##################################################
### PERBANDINGAN HASIL AKHIR ###
##################################################
--- HASIL KODE MASTER ACO (Open TSP / Jalur Terpendek) ---
Total Jarak Terpendek: 1323.00
Struktur Jalur:
Kota 9 -- Kota 6 (Jarak: 72.0)
Kota 6 -- Kota 10 (Jarak: 227.0)
Kota 10 -- Kota 5 (Jarak: 24.0)
Kota 5 -- Kota 7 (Jarak: 70.0)
Kota 7 -- Kota 4 (Jarak: 132.0)
Kota 4 -- Kota 1 (Jarak: 42.0)
Kota 1 -- Kota 2 (Jarak: 115.0)
Kota 2 -- Kota 3 (Jarak: 391.0)
Kota 3 -- Kota 8 (Jarak: 250.0)
--- HASIL KODE MASTER ACO-MST (Minimum Spanning Tree) ---
Total Bobot Terendah: 900.00
Struktur Tree:
Kota 9 -- Kota 6 (Bobot: 72.0)
Kota 6 -- Kota 10 (Bobot: 227.0)
Kota 10 -- Kota 5 (Bobot: 24.0)
Kota 5 -- Kota 7 (Bobot: 70.0)
Kota 7 -- Kota 8 (Bobot: 144.0)
Kota 7 -- Kota 4 (Bobot: 132.0)
Kota 4 -- Kota 1 (Bobot: 42.0)
Kota 1 -- Kota 3 (Bobot: 74.0)
Kota 1 -- Kota 2 (Bobot: 115.0)
ACO ATAU MST
Cara semut membangun solusi , kode menggunakan pendekatan kerangka kerja Algoritma Prim, dan inilah kunci mengapa hasilnya diharapkan sangat akurat dan mirip dengan Prim itu sendiri (case undegree) => logika inti dari bagaimana seekor "semut" membangun sebuah spanning tree:
Proses pada poin 1-4 ini secara struktural identik dengan cara kerja Algoritma Prim. Algoritma Prim juga bekerja dengan "menumbuhkan" sebuah tree dari satu simpul awal, dan di setiap langkah ia menambahkan edge termurah yang menghubungkan tree yang ada dengan simpul baru.
Perbedaan krusial yang menjadikan langkah / alur yang digunakan sebagai bagian dari ACO dan bukan murni Prim adalah pada langkah 4.b, yaitu di dalam fungsi _select_next_edge.(artinya konsep ACO nya masih digunakan; tidak dengan langsung ganti dengan metode Prim / tidak sesuai rencana Reni).
ACO-MST menggunakan kerangka konstruksi dari Algoritma Prim/Kruskal tetapi mengganti langkah pemilihan greedy-nya dengan mekanisme pemilihan proProgresilistik khas ACO (alpha dan beta).
Pada Minimum Spanning Tree, solusi optimalnya secara secara matematis sbb:
Aspek | Algoritma Prim (Murni) | AntColonyForMST | Algoritma Kruskal (Murni) |
Strategi | Greedy, deterministik. | ProProgresilistik, berbasis populasi (hibrida greedy + pembelajaran). | Greedy, deterministik. |
Proses | Mengembangkan satu tree dari satu simpul. | Mengembangkan satu tree dari satu simpul (Mirip Prim). | Menggabungkan forest (hutan) dari tree-tree kecil. |
Pemilihan Edge | Selalu memilih edge termurah yang menghubungkan tree dengan simpul di luarnya. | Memilih edge dari kandidat berdasarkan proProgresilitas yang dipengaruhi oleh bobot (heuristic) dan feromon (pembelajaran). | Selalu memilih edge termurah dari seluruh graf yang belum dipilih, selama tidak membentuk siklus. |
Kesimpulan:
Proses ACO-MST bukanlah Algoritma Prim atau Kruskal murni yang menyamar/dipaksakan. Ia adalah implementasi sah dari Ant Colony Optimization yang secara cerdas mengadopsi kerangka konstruksi Prim. Hasilnya sangat mirip dengan algoritma klasik karena masalah MST memiliki "petunjuk" (heuristic) yang sangat kuat, dan parameter beta yang tinggi dalam kode ini membuat semut-semut berperilaku sangat greedy, meniru pilihan-pilihan yang akan dibuat oleh Algoritma Prim/Kruskal !
Progres 3. Latihan Sinta dengan Dataset Lokal->3 artikel
Pemodelan Graf Virtual Energi dari Data IoT Sekuensial untuk Gedung Cerdas
Virtual Graph Modeling for Smart Building Energy Analysis from Sequential IoT Data
Penelitian ini mengusulkan dan memvalidasi sebuah metodologi pemetaan energi sekuensial berbiaya
rendah untuk mengatasi tantangan implementasi sistem pemantauan energi yang mahal di gedung cerdas. Dengan menggunakan satu sensor Internet of Things (IoT) yang diukur secara bergiliran di lima titik strategis, sebuah Pustaka Profil Energi yang komprehensif berhasil dibangun. Analisis data dari berbagai skenario secara presisi mengidentifikasi hotspot energi utama (Laboratorium Komputer, 2.80 kWh/jam), mengkuantifikasi potensi pemborosan dari "beban vampir" sebesar 2,190 kWh/tahun pada satu lokasi, dan mendiagnosis bahwa sistem pendingin ruangan (HVAC) merupakan kontributor dominan (65%) pada beban puncak, bukan unit komputer. Hasil dari profil-profil individual ini kemudian disintesis untuk membangun sebuah peta energi graf virtual yang memodelkan karakteristik dan struktur jaringan energi gedung. Metodologi ini terbukti efektif sebagai langkah fundamental yang efisien secara biaya untuk menyediakan wawasan berbasis data yang dapat ditindaklanjuti, sekaligus menjadi fondasi yang valid untuk pengembangan sistem manajemen energi real-time yang lebih canggih di masa depan.
Kata kunci: manajemen energi, pemrofilan beban, gedung cerdas, Internet of Things, analisis graf.
Desain dan Implementasi Sistem Presensi Portabel Berbasis IoT
dengan Validasi Multi-Faktor untuk Akuntabilitas Tenaga Kerja Lapangan
Manajemen presensi untuk tenaga kerja lapangan sering kali tidak efisien dan rentan terhadap
manipulasi, sehingga menciptakan tantangan signifikan dalam menjaga akuntabilitas operasional.
Teknologi Internet of Things (IoT) menawarkan potensi besar untuk otomasi, namun penelitian yang ada
sering kali belum menyajikan sebuah solusi holistik yang portabel, terjangkau, dan mampu memberikan
validasi berlapis yang tak terbantahkan. Penelitian ini mengusulkan dan mengevaluasi sebuah sistem
presensi portabel berbasis IoT yang dirancang untuk mengatasi celah tersebut. Sistem ini dikembangkan
menggunakan arsitektur perangkat keras modular (Arduino Uno dan ESP32-CAM), mengintegrasikan
Near Field Communication (NFC) untuk identifikasi, Global Positioning System (GPS) untuk validasi
lokasi, Network Time Protocol (NTP) untuk integritas waktu, serta kamera untuk bukti visual, dengan data
yang dikirim secara real-time ke layanan cloud. Pengujian fungsional dan kinerja menunjukkan reliabilitas
sistem yang sangat tinggi dengan 100% Task Success Rate (TSR) pada semua skenario uji dan waktu
respons end-to-end rata-rata 5,25 detik. Model arsitektur yang tervalidasi ini menawarkan sebuah kerangka kerja yang praktis dan kokoh untuk implementasi sistem presensi cerdas, secara signifikan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen tenaga kerja lapangan.
Kata kunci: Internet of Things (IoT), Sistem Presensi, Tenaga Kerja Lapangan, Validasi Multi-Faktor,
ESP32-CAM, Near Field Communication (NFC)
PANDUAN IMPLEMENTASI MODEL HIBRIDA
UNTUK OPTIMISASI TATA LETAK DAN PROMOSI RITEL
Keputusan bisnis di sektor ritel sering kali didasarkan pada intuisi atau analisis data yang dangkal, yang
mengakibatkan strategi tata letak toko dan kampanye pemasaran gagal mencapai potensi maksimalnya. Terdapat kesenjangan antara ketersediaan data transaksi yang melimpah dan kebutuhan akan sebuah kerangka kerja yang dapat menerjemahkannya menjadi peta strategis yang koheren. Penelitian ini menyajikan sebuah panduan praktis untuk menerapkan "Peta Wawasan Hibrida", sebuah model yang mengubah data transaksi mentah menjadi peta visual hubungan antar produk. Metode ini mengintegrasikan Analisis Keranjang Belanja (Market Basket Analysis - MBA) untuk menemukan pola pembelian dengan teori graf (Minimum Spanning Tree) untuk membangun kerangka pasar yang fundamental. Hasil dari implementasi studi kasus menunjukkan bahwa peta ini secara langsung menginformasikan keputusan strategis, yang menghasilkan peningkatan signifikan pada Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators - KPI), termasuk kenaikan ukuran keranjang rata-rata sebesar 9% dan peningkatan penjualan item kunci hingga 22%. "Peta Wawasan Hibrida" ini terbukti menjadi cetak biru berbasis data yang dapat ditindaklanjuti, memungkinkan para manajer untuk merancang strategi yang terukur dan menguntungkan.
Kata Kunci: Analisis Ritel, Strategi Bisnis, Analisis Keranjang Belanja, Visualisasi Data, Indikator Kinerja
Utama (KPI)
INTEGRASI APRIORI–MST DAN GRAPH NEURAL NETWORKS
UNTUK EVOLUSI SISTEM REKOMENDASI TRANSPARAN DALAM E-COMMERCE
Penelitian ini mengusulkan kerangka konseptual untuk mengembangkan sistem rekomendasi generasi baru melalui integrasi Apriori–Minimum Spanning Tree (MST) dengan pendekatan berbasis graf lanjutan seperti Graph Neural Networks (GNN). Meskipun algoritma Apriori telah banyak digunakan dalam Market Basket Analysis, hasilnya sering kali bersifat terfragmentasi dan kurang memiliki representasi struktural yang utuh. Untuk menjembatani kekurangan tersebut, penelitian ini memperkenalkan pemetaan aturan asosiasi ke dalam bentuk graf dengan bobot berbasis support dan lift, serta memperluasnya ke dalam formulasi Minimum Routing Cost Spanning Tree (MRCST) dan Maximum Routing Cost Spanning Tree (MaxRCST). Kerangka ini menghasilkan metrik baru, seperti jumlah jembatan dan jarak struktural, yang memungkinkan evaluasi lebih transparan terhadap pola belanja konsumen. Hasil konseptual menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat dimanfaatkan untuk merancang rekomendasi perjalanan belanja yang efisien, mengurangi bias produk populer, dan mendukung promosi berbasis kelompok produk strategis. Secara prospektif, penelitian ini membuka arah pengembangan menuju sistem rekomendasi berbasis GNN, graf dinamis, serta personalisasi segmen konsumen yang adaptif. Dengan demikian, kontribusi utama penelitian ini adalah memberikan fondasi teoretis dan praktis bagi terciptanya sistem rekomendasi yang lebih cerdas, transparan, dan dapat dijelaskan dalam ekosistem e-commerce digital.
Kata Kunci: Market Basket Analysis, Apriori, Minimum Spanning Tree, Graph Neural Networks, Sistem Rekomendasi, E-commerce.
MENGUNGKAP STRUKTUR FUNDAMENTAL POLA BELANJA KONSUMEN
Sebuah Pendekatan Melalui Sinergi Analisis Statistik dan Topologi Graf
Analisis aturan asosiasi tradisional efektif dalam mengidentifikasi pola pembelian bersama, namun gagal memberikan konteks struktural global, sehingga menghasilkan wawasan yang terisolasi. Penelitian yang ada sering kali tidak mengintegrasikan signifikansi statistik dengan efisiensi topologis secara sinergis. Penelitian ini mengusulkan sebuah kerangka kerja hibrida untuk memvalidasi dan memberi konteks pada aturan asosiasi dengan mengintegrasikan Apriori dan Minimum Spanning Tree (MST). Model ini mentransformasikan data transaksi menjadi sebuah graf berbobot berdasarkan nilai invers support, yang kemudian strukturnya diekstraksi menggunakan MST untuk mengidentifikasi kerangka pasar. Implementasi pada studi kasus data ritel menunjukkan adanya keselarasan yang kuat, dengan 66.67% tumpang tindih antara jalur struktural MST dengan aturan asosiasi yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa model hibrida mampu membedakan antara "Jalur Terkonfirmasi"—yang kuat secara statistik dan struktural—dan "Jalur Tersembunyi" yang berfungsi sebagai jembatan strategis. Kerangka kerja yang tervalidasi ini menawarkan alternatif yang lebih holistik dan dapat ditindaklanjuti untuk Analisis Keranjang Belanja modern dengan menerjemahkan fakta statistik menjadi sebuah peta wawasan strategis.
Kata Kunci: Analisis Keranjang Belanja, Aturan Asosiasi, Minimum Spanning Tree, Model Hibrida, Penambangan Data, Pola Belanja Konsumen.
Transforming Association Rules into a Strategic Insight Map
via a Graph–Statistical Hybrid Approach in Consumer Pattern Analysis
Market Basket Analysis (MBA) with the Apriori algorithm effectively identifies frequent itemsets, but a major limitation is the production of an extremely large volume of association rules that are unranked and lack structural context. This constraint hinders the extraction of strategic insights from transactional data.
This study proposes and validates a hybrid statistical–structural framework to address that issue. Our method integrates Apriori for mining frequent itemsets with graph theory, where a weighted product graph (weight =1/support) is filtered using the Minimum Spanning Tree (MST) to extract the market “backbone.” We introduce a new metric—Structural Distance—to rank all frequent itemsets by their position relative to this MST scaffold. Results show the model quantitatively distinguishes fundamental bundles (low Structural Distance) from niche patterns (high Structural Distance); a real retail case study reports a 9% increase in average basket size after applying the insights. The validated framework offers a superior approach to MBA, transforming a flat tactical rule list into a prioritized strategic insight map for smarter business decision-making.
Keywords: Market Basket Analysis, Association Rules, Graph Theory, Minimum, Spanning Tree, Hybrid Model, Structural Distance.
Sumber: http://bit.ly/3JTs1ci
Progres 4. Jurnal Q4 dengan Dataset Public-> 1 artikel igg
Ranking Association Rules in Market Basket Analysis
Using a Hybrid Structural-Statistical Framework
Abstract. Market Basket Analysis (MBA), traditionally dominated by algorithms such as Apriori, is effective at identifying frequently co-purchased itemsets. However, its significant drawback is the generation of a massive, unranked, and context-deficient volume of association rules, which severely limits their strategic utility. A systematic framework for prioritizing these rules based on their structural importance within the overall market ecosystem has been largely unexplored. This research proposes and validates a hybrid statistical-structural framework to overcome this limitation. The proposed methodology first employs the Apriori algorithm to mine frequent itemsets, then constructs a weighted product graph where edge weights are a function of statistical strength (e.g., 1/support). A Minimum Spanning Tree (MST) is subsequently extracted to represent the fundamental market backbone. A novel metric, Structural Distance, is then introduced to rank all frequent itemsets relative to this structural backbone. The framework was validated on real-world retail data, where a cross-validation between the MST and statistically significant rules revealed a 66.67% overlap. This process successfully distinguished between 6 "Confirmed Paths" (structurally and statistically strong) and 3 "Hidden Paths" (structurally important but statistically weaker), demonstrating the model's ability to uncover non-obvious insights. This research delivers a validated framework that transforms the output of MBA from a flat, tactical list into a prioritized, strategic map of consumer patterns, enabling more informed business decision-making.
Keyword: Association Rules, Data Mining, Graph Theory, Market Basket Analysis, Minimum Spanning Tree.
Sumber: http://bit.ly/3JTs1ci
Progres 5. Implementasi MST dalam GNN
konsep Raw -> Data Berelasi + Bobot -> Graf -> GNN (MaxST) -> Optimasi
5A. Menggunakan dataset
https://www.kaggle.com/datasets/heeraldedhia/groceries-dataset
Dataset Groceries terdiri atas sekitar 9.835 transaksi dengan 169 item unik. Setiap transaksi berisi daftar barang yang dibeli oleh seorang konsumen pada satu waktu. Contoh isi transaksi:
"whole milk, butter, yogurt, rolls/buns"
Format data ini bukan berupa tabel dengan baris-kolom terstruktur, melainkan berbentuk list transaksi. Oleh karena itu, proses data cleaning dan transformasi sangat penting agar dataset dapat diubah menjadi format yang siap diolah dengan Python, khususnya pandas dan mlxtend.
Yang jika di array/matrix kan:
Hasil pengolahan ini adalah berupa list transaksi atau DataFrame bersih, yang akan menjadi masukan pada tahap analisis asosiasi dan pemodelan jaringan item.
Penggunaan Dataset Berikutnya:
Penerapan kembali kepada dataset publik benchmark yang sering digunakan dalam riset market basket analysis, untuk memperkuat generalisasi dan skalabilitas studi MaxRCST:
1. Instacart Online Grocery Shopping Dataset
2. Online Retail Dataset – UCI Machine Learning Repository
Penggunaan dataset standard pengujian Kaggle ini diharap akan menambah kredibilitas internasional penelitian MaxRCST juga dapat memperkuat nilai novelty (framework hibrida agar tampil tangguh & efektif) di berbagai skala dan jenis dataset yang mungkin tersedia lainnya.
Progres 6. Latihan Presentasi
Gambar 8. Judul Presentasi Kegiatan
Gambar 9. Sertifikat sebagai Narasumber